tertiris juga luka yang sekian lama disimpan
darah yang tertulis nama mu
mengukir beku dalam pelusuk hati
tak tercapai mengapai hujung bayangmu
menghilang bagai kabus pagi
tertitis juga airmata yang tergenang
aliran yang menuruni pipi tanpa henti
mengukir namamu dalam hati berkali kali
tak tercapai mengapai jasadmu dimana mana
mengurung kerinduan bagai dihukum karma
No comments:
Post a Comment