seiring waktu seiring sendu
terlupa pada hati seketika
pandui jiwa pada redha segala
masa berlalu pantas memintas
pahitku telan sudah biasa rasa rasa madunya
terkurung jiwa dalam sangkar besi berkarat
ketika hampir terhumban ketanah
khurat ku hanya mampu menadah
segalanya hanya ada adalah pasrah
namun ketika aku terbenam dilumpur dalam
pautan tangan dengan cahaya bulan
bersinar jauh kedalam diri
aku terpesona dengan cahaya
aku terpana dengan sinarnya
namun pautannya tidak lama
hilang dan aku seperti yang lama
hilang cahaya.dan gelap selamanya..
No comments:
Post a Comment